skip to main |
skip to sidebar
Ingatkah engkau pada satu hari di satu Dua hati bertemu menjadi satu Lalu lahirlah aku membawa nya satuHati untuk dikau, dua hati kini menjadi satu .Di mana lahirnya sifat suka mengata?Fikir kemudian namun ayat sudah terbinaSudah ku kata, kata adalah senjataKau tetap bertanya, tetap bertanya“Kenapa pisau terasa tajam di jariKenapa pisau tak rasa tajam di hatiKenapa kata tak tajam di jariTapi calarnya, pedihnya di dalam hati”Asahlah pisau lalu letak di dadaApa rasanya? Cubalah cuba. Kita ada akal, gunakan iaKata-kata manis bukan sentiasa ada.Jujur berkata lebih baik dari terlupaUsaha empat kerat tulang Apa balasannya? Namun kau tetap bertanyaBagaikan si murai tidak dapat ladanyaLada pedas rasanya, tapi si murai tetap memintaTulisan cantik lebih enak dari berkataOrang tak paham, mulut berkata, otak ke mana?Diam itu menang, tulisan itu satu senjata..Sakit hati sampai ke tulang, sakit di dada..Lahir berasingan, tapi mati bersama,
0 comments:
Post a Comment